Selasa, 18 Agustus 2009

Saat Malaikat Maut siap menjemput Anakku.

Cerita pilu anak pertamaku, terjadi sekitar 7 thn lalu. Mulanya andra hanya sakit panas biasa. Berhubung anak pertamaku ini kondisi fisiknya termasuk yangg paling sehat dan paling bandel dibanding kedua adiknya, aku dan istri juga biasa2 saja. Cuma beli obat panas dari warung seperti biasanya. satu merek tidak sembuh ganti obat merek lain sampai 3x ganti sampai seminggu penuh panasnya tidak kunjung sembuh. Akhirnya andr akami bawa ke puskesmas terdekat, tidak sembuh juga. Baru setelah itu kami mencoba ke Rumah Sakit Besar di bilangan Permata Hijau yang cukup bagus menurut kami.


Pada saat itu kondisi badan andra sudah mulai kurus karena tidak mau makan, makan apa saja lambungnya selalu sakit. Kami pilih dokter spesialis anak yang sudah cukup senior. Setelah bertemu dokter kami bertanya mengenai sakitnya andra. Tubuhnya memerah seperti biduran / alergi makanan, Nampak juga seperti anak yang tengah kena sakit tampek / campak.


Oleh dokter andra diberi obat setelah menanyakan riwayat penyakitnya, mulai kapan…sudah diberi obat apa saja sebelumnya, dll. Obat yang harus kami tebus tidaklah terlalu murah untuk ukuran kami saat itu, Dokter hanya berpesan, kalau dalam 1 minggu tidak sembuh harus segera kembali untuk pengecekan lebih lanjut (mungkin prosedurnya spt itu, anak diberi obat dosis rendah lebih dahulu sebelum diberi obat dgn dosis yg lebih tinggi).


1 minggu berlalu, andra makin kurus dan makin habis rambutnya. Kami bimbang, apakah andra mesti kami bawa kembali ke Dokter RS tersebut, atau kami pindah cari dokter lain yang lebih manjur resepnya..? kami coba untuk memberikan obat lain yang bukan obat kimia, mudah2an ada hasilnya.


Setelah 10 hari, andra sudah tidak nampak selayaknya andra yang dulu. Tubuhnya sangat kurus dengan tulang menonjol disana sini, rambut berantakan karena hamper sebulan tidak mandi, nafasnya mulai bau karena asam lambung dan tidak pernah gosok gigi.

Ditengah kebingungan ini, kami bimbang kembali. Apakah kami harus kembali ke RS lagi..? terbayang biaya pengobatan yang kemarin, andainya kali ini diberikan obat lain dengan dosis 2x lipat dan bertahap. Kira2 berapa juta rupiah dana yang mesti kami keluarkan untuk kesembuhan Deandra…?


Masuk hari ke 12, Andra mulai mengigau. Andra minta digantikan baju yang baru. Minta disisir yang rapi rambutnya. Diberi bedak wajahnya agar Nampak sehat dan cantik. Sementara itu para tetangga sudah ikut bertangisan melihat kondisi andra dan ‘permintaan aneh’ nya ini.

Kami semua sudah mengira bahwa andra pasti ‘lewat’ , tanpa kami ketahui secara pasti apa penyakitnya. Bahkan dokter senior yang kami datangi pun belum mampu memberikan kejelasan tentang sakitnya andra.


Para tetangga kami pun ikutan bernazar didepan andra. Ada yg menazarkan akan melakukan puasa seminggu penuh kalau andra sembuh, ada yg bernazar akan membelikan andra pakaian baru kalau andra sembuh, ada pula yang menjanjikan akan mengajak andra jalan-jalankalau andra sembuh. semua tetangga kami sudah yakin bahwa tak lama lagi .. mungkin andra harus dijemput mlaikat maut akibat kondisi tubuhnya yang terus memburuk.


Diantara kebimbangan disertai kesedihan yang mendalam, kami memutuskan untuk kembali ke RS langganan kami di Permata Hijau. Apapun yang terjadi,kami harus yakin.. sebenernya sakit apa yang diderita oleh andra. Sesampainya dirumah sakit, kami terpaksa antri, sementara andra sudah sangat lemah. Beruntung banyak pasien yang melihat dan langsung bertindak meminta suster untuk mendahulukan kami.. Thanks God.. semoga para pasien tsb diberikan pahala yang belipat oleh allah SWT.


Setelah kami masuk ruang Dokter. Kami berdua menceritakan keadaan andra sejak pertama ditangani oleh beliau. Dan Nampak oleh kami, dokter spesialis anak yang menangani andra sangat kaget sekaligus memarahi kami, karena kami datang sangat terlambat. Harusnya kami datang seminggu lalu setelah obat habis atau bila tiada reaksi terhadap resep yang diberikan.


Dalam hati kami hanya bisa menggumam, kami juga maunya begitu Dok. Tapi kalau sampai sekian juta rupiah harus dikerluarkan hanya untuk sakit panas yang tak jelas.. kami juga belum tentu mampu.


Kali ini Dokter kami tidak ingin kecolongan lagi,beliau memberi resep hanya utk 3 hari. Dan kalau dalam tempo 3 hari tidak ada perubahan, maka andra harus dirawat total sampai dinyatakan sembuh dan ditemukan apa penyakitnya. Kami hany abisa mengiyakan sambil berpandangan.. kembali berhitung biaya yang harus kami keluarkan untuk perawatan intensif di RS ini.

Kami pulang dengan hati galau. Tetap dengan kondisi yang tidak tahu sama sekali andra sakit apa. Apakah demam berdarah, tampek, alergi, sariawan usus, atau sakit lainnya.


Sampai dirumah, para tetangga menyebar membantu mencarikan info dokter lain dan pengobatan alternative untuk penyembuhan andra. Saat itu kami teringat pada kerabat ayah, Bapak Kyai H.Ir.Noegroho Moempoeni,MBA. Yang sudah mulai praktek pengobatan alternative di daerah KODAU – pondok gede. kami mesti segera mencari cara untuk dapat membawa andra ke pondok gede.



Namun kami kembali dihadang masalah. Tubuh andra sdh semakin habis dan tidak mampu lagi untuk bangun dari tempat tidur. Bagaimana mungkin kami harus membawanya dari perbatasan tangerang menuju Kodau bekasi.. ? akhirnya kami yakinkan hati. Kami hanya akan berobat pada Dokter. Apapun hasilnya. Apapun akibatnya.. meskipun kami yakin (begitu juga dengan semua tetangga kami), bahwa usia andra.. tidak akan bertahan lebih dari 1 minggu lagi. Rambutnya sudah semakin botak dan rontok, tiada makanan yang dapat masuk ke perutnya meskipun sudah berbentuk bubur halus.

Mukzizat itu Datang

Diujung kepasrahan kami, mendadak saja Kyai H.Ir.Nugroho menghubungi orang tua saya. Kebetulan yang ditunggu-tunggu. Tanpa basa basi ibu saya menceritakan kondisi andra pada beliau. Dan akhirnya beliaulah yang datang ketempat kami untuk memberikan pengobatan altenatif lewat terapi pijat pangkal jari.


Sebelum pengobatan khusus dan intensif untuk andra dilakukan, kami ceritakan dulu kronologis yang kami ketahui. Serta obat apa saja yang sudah diberikan oleh dokter. Belum lagi kami selesai bercerita, beliau sudah memberitahukankepada kami, sakit apakah sebenernya yang tengah diderita oleh anak kami Deandra.


Ternyata… Andra menderita radang parah usus dan lambung akibat keracunan kacang.


Kami berdua kaget, bagaimana bias anak kami keracunan kacang..? kami runut kembali kejadian 1 bulan kebelakang.sambil terus bertanya kepada teman dan family yang sering bermain bersama andra. Kapan dan dimana andra makan kacang hingga menimbulkan keracunan.



Akhirnya kami temukan juga jawabannya. Sebulan sebelumnya, andra menginap di rumah bude-nya. Disana dia makan gado-gado. Dan diduga kuat, kacang tanah untuk bumbu gado-gado yang dimakannya, sebagian sudah berjamur. Akibatnya lambung andra keracunan jamur hingga efeknya suhu badan menjadi tinggi. Sampai akhirnya seluruh lambung dan usus menjadi penuh bercak radang tinggal menunggu pecahnya saja.

Dan pemandangan inilah yang dilihat oleh KH.Ir Noegroho pada saat pertama kali mendeteksi penyakit anak kami.


Selanjutnya, selain memberikan terapi pijat pangkal jari, kami juga diwajibkan untuk membuat ramuan dari beberapa bahan yang disebutkan oleh beliau, dan kami harus bias memaksa andra untuk meminum ramuan tersebut bagaimanapun caranya. Semata-mata hanya demi kesembuhan Andra (anak pertama kami yang boleh dikata hampir tidak pernah sakit).


Sakit yang diderita andra sudah sangat gawat,sehingga terapinya diberikan seminggu 2-3 kali, selain itu kami juga wajib membantunya dengan melakukan sholat malam dan sholat tasbih untuk meminta kesembuhan bagi andra. Perlahan namun pasti, rambut andra yang pirang kriwil, rontok semua berganti rambut baru yang hitam pekat, kulitnya mengelupas berganti kulit baru yang sehat, dalam 10 hari andra sudah mulai bisa makan bubur halus, tepat 2 minggu andra sudah bisa makan kebelakang sendiri.. sebulan pengobatan secara intensif. Wajahnya sudah kembali bercahaya. Rambutnya ikal tebal dan hitam, kulitnya sudah bersih dari bercak, bobot tubuhnya terus naik, sampai akhirnya dinyatakan sembuh total.


Syukur Alhamdulilah kami haturkan pada sang khalik tiada hentinya.

Atas kebesaran-Nya pula,anak kami Deandra Novare Prastti, bisa sembuh dan sehat kembali.

Bisa bersekolah kembali setelah 3 bulan terbaring sakit. Andainya andra tidak lekas ditangani oleh pak KH.Ir.Noegroho Moempoeni, MBA. Mungkin kami harus kehilangan andra untuk selamanya.


Terancam Tidak Naik Kelas

Masalah ternyata belum berhenti sampai disini, setelah sembuh dari sakitnya, andra masih harus mengejar ketinggalannya disekolah, dan itu cukup membuat kami stress untuk kedua kalinya. Wali kelasnya sudah meng-ultimatum bahwa dapat dipastikan andra tidak akan naik kelas akibat ketinggalan pelajaran cukup banyak, dan dipastikan tidak akan bisa menjawab soal ujian kenaikan kelas dengan baik.


Kali ini, kami yang berangkat kerumah pribadi Bapak KH.Ir.Noegroho Moempone,MBA dibilangan cirendeu. (Tentunya atas seijin beliau karena kami datang bukan pada hari praktek. Karena secara fisik andra masih belum terlalu bugar untuk naik bepergian sejauh itu menuju bekasi.



Kebetulan juga, secara jarak.. tempat tinggal kami hanya 15km dari rumah beliau. Akhirnya kami kembali membawa andra untuk mengikuti terapi kecerdasan dirumah Bapak KH.Ir.Noegroho Meompoeni,MBA.... untuk mengembalikan daya tangkap dan daya ingat andra, Agar pada saat semua mata pelajaran yang tertinggal diberikan . Andra dapat menyerap dan mengingat semuanya dengan baik. Targetnya hanya satu, yaitu tetap diperbolehkan ikut ujian kenaikan kelas walaupun harus menyusul dan bisa naik kelas tanpa harus mengulang.


Alhamdulilah, kali ini pun Allah masih memberikan hadiahnya bagi kami. Berkat Terapi Kecerdasan yang diberikan oleh beliau, Andra dapat belajar dengan mudah untuk mengejar ketinggalannya, andra tidak mau tinggal kelas. Dan alhamdulillah berikutnya, andra diperbolehkan ikut ujian susulan, sendirian di ruang kepala sekolah.



Dan hasilnya…


Andra, anakku yang hampir dijemput ajal karena keracunan kacang tanah, langsung melesat pada posisi rangking 3 dikelasnya. Mengalahkan teman2nya yang setiap hari masuk sekolah dan menerima bimbingan pelajaran langsung dari wali kelas.


Sekarang andra sudah duduk dikelas 3 smp, sebentar lagi masuk SMU. Tapi kejadian buruk beberapa tahun lalu masih sangat membekas dalam ingatan kami, juga para tetangga kami. Sejak saat itu kami tidak lagi terlalu percaya dengan metode pengobatan medis. Yang untuk menentukan penyakit saja mesti berkali-kali datang dan butuh banyak biaya.


Saat ini, kami lebih suka menggunakan metode pengobatan medis dan non-medis untuk mencari titik temu antara hipotesa medis, juga hipotesa non-medis. Agar kami bisa memilih pengobatan yang aman dan tepat buat kami. Buat kami, pengobatan medis dengan obat-obatan kimiawi tidaklah terlalu menarik lagi. Kami lebih suka menggunakan obat tradisional saja.


Catatan Penting:

Sehat dan Sakit itu adalah cobaan dari Allah, bersyukurlah selalu atas nikmat sehat yang kita miliki. Tabah dan Tawakallah selalu pada saat kita diberi nikmat sakit. Pada saat kita sakit, Sesungguhnya Allah tengah menunjukan pada kita agar lebih menghargai hidup dan usia kita yang pendek ini.


Berlomba-lombalah ber-ibadah dan beramal. Bantulah apa yang dapat anda bantu terhadap sesama, seperti apa yang telah dilakukan oleh Bapak KH.Ir.Noegroho Moempoeni,MBA.. terhadap keluaga kami.


Semoga beliau terus diberikan nikmat sehat dan panjang umur, agar dapat terus menolong sesama umat lewat Terapi Doa-nya. Terutama pada orang-orang yang mengalami masalah seperti kami. Amien

RH.Wibisono P.
Ciledug-Tangerang

Tidak ada komentar: